Cara Menginterview Pelamar Kerja

Cara Menginterview Pelamar Kerja

Pada banyak postingan saya sering membuat artikel tentang wawancara dari sisi peserta wawancara. Pada kesempatan kali ini saya akan mencoba mengulas mengenai cara menginterview yang baik dan benar dimana posisi kita adalah sebagai posisi pihak yang mewawancarai. Tentunya, cara menginterview atau cara menginterview pelamar kerja membutuhkan teknik khusus sehingga tujuan dari pelaksanaan interview bisa didapatkan.

Cara Menginterview Pelamar Kerja

Tentunya, pelaksanaan wawancara memiliki peranan yang amat penting pada pelaksanaan rekruitmen karyawan maupun pegawai baru. Bisa dipastikan, sejumlah praktisi hr akan dapat melihat secara langsung peserta tes yang memiliki kualitas maupun peserta tes yang nantinya akan memiliki potensi di dalam membawa dampak buruk untuk perusahaan.

Akan tetapi, pihak HRD recruitment tentunya tidak memiliki pengalaman seluruhnya di dalam melakukan identifikasi terhadap masing-masing tanda tentang calon karyawan yang akan memiliki dampak negatif untuk perusahaan. Dari latar belakang itulah, maka pihak HRD wajib untuk lebih selektif di dalam menemukan, mencari serta menetapkan calon pegawai dengan sejumlah karakteristik positif yang dimilikinya.

Cara interview yang baik dan benar

Berikut ini adalah sejumlah cara menginterview pelamar kerja dengan baik dan benar sehingga anda yang berperan sebagai pihak pewawancara akan mengetahui karakteristik dari pelamar pekerjaan sehingga anda akan bisa membuat keputusan layak atau tidaknya pelamar tersebut diterima

1. Menanyakan pertanyaan jebakan

Silakan anda tanyakan kepada mereka lima hal yang cukup mereka senangi dari pekerjaan maupun perusahaan tempat mereka bekerja terakhir. Silakan anda minta satu jawaban yang paling umum serta lima jawaban yang cukup spesifik. Teknik tersebut tentunya dapat memberikan sejumlah informasi untuk anda, apakah calon karyawan tersebut sedang tertekan serta menunjukkan tanda yang tidak begitu baik ketika menjawab atau bahkan sebaliknya, mampu menunjukkan peserta tersebut adalah calon karyawan yang mempunyai wawasan dan juga pengalaman.

2. Ajaklah teman HRD lain dalam pelaksanaan wawancara

Tentunya, masih cukup banyak peserta tes wawancara yang memiliki pikiran untuk mengelabuhi pihak HRD supaya bisa menerimanya menjadi karyawan atau pegawai. Guna menjawab keragu-raguan anda di dalam mengetahui seorang kandidat karyawan, alangkah baiknya anda bisa mengajak teman atau rekan HRD guna ikut di dalam proses wawancara. 1 orang dari pihak HRD mungkin saja mudah untuk di kelabuhi, akan tetapi kandidat karyawan akan merasa cukup kesulitan apabila harus mengelabuhi banyak orang sekaligus. Anda tentunya bisa meminta saran kepada teman hr tentang kandidat tersebut serta bisa menyampaikan kecurigaan ataupun keraguan yang anda miliki.

3. Menanyakan langkah yang mereka ambil pada saat berada di situasi sulit

Salah satu tanda karyawan yang tidak cukup baik yaitu akan selalu menganggap bahwa sebuah permasalahan dikarenakan oleh kesalahan yang ditimbulkan pihak lainnya. Silakan anda menanyakan kondisi seperti apa yang bisa membuat mereka merasa tidak nyaman maupun kondisi yang tidak mereka harapkan bisa terjadi dan apa saja langkah yang diambil untuk mengatasinya. Apabila mereka bisa menjawab dengan jawaban yang mampu mengindikasikan hendak menyalahkan pihak lain serta tidak mau untuk mengakui kesalahan pada dirinya sendiri, maka kondisi tersebut bukanlah kondisi yang bagus. Anda wajib untuk waspada kepada kandidat calon karyawan seperti itu.

4. Menanyakan tentang masa yang akan datang

Anda dapat menanyakan kepada mereka di mana mereka bisa melihat diri mereka dalam waktu 5 tahun sampai dengan 10 tahun yang akan datang. Pertanyaan tersebut tentunya dapat membantu anda di dalam memberikan penilaian apakah kandidat tersebut mempunyai rencana serta dapat dijadikan aset jangka panjang untuk perusahaan atau hanyalah asal memberi jawaban saja. Mempunyai karyawan yang potensial dengan pandangan di masa yang akan datang tentunya jelas akan memberikan bantuan kepada anda di dalam menilai apakah kandidat tersebut cocok untuk posisi yang sedang dibuka atau tidak.

5. Mencari referensi yang berasal dari sumber lainnya

Memanfaatkan jejaring sosial seperti facebook guna berhubungan dengan sejumlah orang yang sebelumnya pernah bekerja di satu tempat dengan kandidat yang sedang diwawancarai. Anda bisa meminta waktu kepada mereka sebentar guna ceritakan secara singkat tentang kandidat yang sedang diwawancarai secara garis besar saja. Rata-rata, orang tentunya tidak akan membicarakan suatu hal yang bersifat negatif, akan tetapi belum tentu juga mereka akan menyampaikan berbagai macam hal yang bersifat positif.

6. Silakan anda buat sejumlah tahapan wawancara

Masing-masing perusahaan tentu mempunyai metode dan teknik serta tahapan tersendiri di dalam melaksanakan kegiatan wawancara. Silakan anda minta kepada kandidat untuk melewati berbagai macam tahapan rekrutmen yang mewajibkan untuk mereka menunjukkan pengalaman, kemampuan, budaya kerja serta sikap. Adapun kegiatan pelaksanaan recruitment serta seleksi yang dibagi menjadi sejumlah tahapan dapat mengungkapkan jati diri seseorang yang sebenar-benarnya.

7. Menanyakan sejumlah momen paling baik kandidat pada tempat kerja yang sebelumnya

Sejumlah kandidat tentunya dapat dengan sangat mudah untuk mengutarakan berbagai macam momen terburuk mereka pada tempat kerja yang sebelumnya. Akan tetapi, bercerita tentang pengalaman yang paling baik pada tempat kerja sebelumnya bukanlah sesuatu hal yang mudah untuk dilakukan. Apabila jawaban yang mereka berikan merupakan berbagai macam hal seperti acara kantor, makan siang gratis atau gathering, maka tentu anda harus mempertimbangkan kandidat tersebut. Alasannya adalah individu tersebut tidak akan dapat menemukan nilai yang cukup berharga pada tempat kerja yang sebelumnya.

Anda harus ingat bahwa sikap dari kandidat pada perusahaan yang lama bisa terulang kembali

Meminta kepada kandidat guna bercerita kembali sejumlah pengalaman kerja yang mereka miliki adalah salah satu hal yang cukup efektif di dalam menyaring para kandidat atau pelamar kerja. Anda harus menghindari kandidat yang sekiranya adalah sumber berbagai macam masalah pada tempat kerja yang lama. Apabila mereka dapat mengerjakan berbagai macam hal buruk pada tempat kerja yang lama, maka tentunya mereka juga dapat melakukan hal yang serupa pada tempat kerja yang baru.

8. Pakailah pertanyaan negatif

Melempar sejumlah pertanyaan negatif terhadap kandidat tentu dapat memperlihatkan jati diri yang mereka miliki. Contohnya adalah alasan kenapa perusahaan harus menerima anda. Pertanyaan tersebut tentunya bisa memancing kandidat guna lebih terbuka untuk bercerita tentang diri sendiri serta kemampuan mereka masing-masing.

9. Mencari informasi tentang kepribadian kandidat

Terdapat orang yang mempunyai pikiran terbuka serta mau untuk menerima pendapat dari orang lain, akan tetapi ada juga orang yang memiliki pikiran bahwasanya pendapat sendiri merupakan pendapat yang paling benar. Orang-orang yang memiliki egois seperti itu rata-rata tidak bisa diajak untuk bekerja sama dengan lingkungan di sekelilingnya.

10. Anda harus berhati-hati terhadap kandidat yang suka mengeluh

Orang yang suka mengeluh adalah orang yang tidak produktif di dalam bekerja, terlebih apabila berada pada sebuah tim. Anda harus memperhatikan, apabila terdapat kandidat yang suka mengeluh tentang atasan di tempat kerja yang lama, maka hal tersebut menandakan anda wajib untuk mempertimbangkan kandidat seperti itu. Mengeluh merupakan hal yang cukup wajar, akan tetapi bagaimanakah cara mereka di dalam menyampaikan serta menghadapi isu-isu seperti itu yang wajib anda perhatikan.

11. Pertanyaan tentang perilaku pada suatu kondisi

Teknik tersebut tentu akan melibatkan pertanyaan yang bersifat situasional. Silakan anda menanyakan bagaimana teknik seorang kandidat untuk berperilaku pada saat mereka ada pada sebuah kondisi tertentu (anda bisa memilih situasi atau kondisi konkrit). Akan sangat kecil kemungkinannya jika mereka hendak mengarang tentang perilaku dari mereka sendiri maupun pengalaman yang pernah mereka miliki.

12. Hindarilah pertanyaan membosankan dan standar

Seorang kandidat dapat saja telah membuat persiapan jawaban tentang sejumlah pertanyaan interview atau wawancara kerja yang cukup umum dan seringkali dibuat oleh pihak HRD. Oleh sebab itu, silakan anda buat pertanyaan yang menarik, contohnya adalah apa saja kebohongan kebohongan yang pernah anda kerjakan. Tentunya, anda akan memperoleh jawaban yang lebih berisi dan lebih jujur.

13. Carilah informasi pengakuan tentang kerjasama serta keberhasilan di dalam sebuah tim

Cara paling mudah guna bisa mengidentifikasi seseorang apakah cocok untuk bekerja pada sebuah perusahaan yaitu dengan cara mendengarkan pengakuan mereka tentang keberhasilan di dalam bekerja di sebuah tim. Apabila seorang kandidat hanya mampu untuk membicarakan tentang keberhasilan yang sudah diraih oleh dirinya sendiri tanpa mampu memberikan kredit kepada tim kerjanya, maka dapat disimpulkan bahwa dia mempunyai sifat egois di dalam sebuah tim.

Dengan proses penilaian kandidat atau calon karyawan pada kegiatan wawancara kerja, maka tentunya anda dapat membuat keputusan apakah kandidat tersebut cocok untuk perusahaan atau tidak. Apabila cocok, anda tentunya dapat melakukan analisa tentang kelebihan dan juga kekurangan dari kandidat tersebut. Tentunya, bisa dimulai dari hasil tes tertulis sebelum pelaksanaan wawancara, melihat ijazah, sertifikat dan juga beberapa kertas yang lainnya.

Demikianlah penjabaran singkat tentang bagaimana cara menginterview pelamar kerja yang baik dan benar. Mudah-mudahan, sebagai bagian dari HRD, anda bisa menyeleksi kandidat atau calon karyawan yang tepat sesuai dengan posisi yang dibutuhkan. Terima kasih dan selamat mencoba, semoga sukses.

Tentang Admin

Penulis merupakan seorang pengajar di SMK sekaligus mendalami segala macam aspek Tes Psikotes. Dengan kemampuan yang dimilikinya, penulis sering diundang pada tes seleksi siswa maupun pegawai dan karyawan baru sebagai seorang Tester pada sesi Tes Psikotes untuk mengetahui kondisi psikotes dari masing-masing peserta tes. Berbekal dari sejumlah pengalaman, menulis ingin mencoba berbagi beragam hal tentang Tes Psikotes lewat artikel pada blog ini.

Check Also

Tips Masuk Kerja Dan Wawancara Untuk Lulusan SMA Dan SMK

Baru Lulus SMK? Ikuti Tips Masuk Kerja Dan Wawancara Untuk Lulusan SMA Dan SMK

Bekerja merupakan sebuah aktivitas yang dikerjakan oleh manusia supaya bisa mendapatkan penghasilan. Bekerja yang dilakukan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *