pendidikan apa saja yang pernah diambil para Presiden RI

Beberapa Jurusan Pendidikan Yang Pernah Ditempuh Oleh Para Presiden Indonesia

Cukup banyak orang memiliki anggapan bahwasanya program studi perkuliahan bisa menentukan karir anda di masa yang akan datang. Namun, Bagaimana Apabila ternyata anda memiliki cita-cita menjadi seorang pemimpin negara atau presiden kelak di kemudian hari? Selanjutnya, kira-kira wajib menentukan program studi kuliah apa saja?

Tidaklah perlu memikirkan terlalu pusing sampai tujuh keliling. Jurusan apapun di bangku kulia,un dapat mencalonkan diri menjadi presiden. Apakah anda masih tidak percaya? Ya sebagai buktinya, para Presiden Republik Indonesia Bukankah berasal dari lulusan sarjana pemerintahan atau politik. Lantas, program studi apakah yang yang mereka ambil? Supaya tidak penasaran, Mari kita telusuri selengkapnya.

1. Presiden Soekarno

Di tanggal 10 Juni 1921, p&o berhasil merampungkan pendidikan setingkat SMA nama di HBS atau hogere burger school di Surabaya. Selanjutnya, presiden pertama RI tersebut melanjutkan pendidikannya pada perguruan tinggi Technische Hoogeschool te Bandoeng (TH). Nama lain dari perguruan tinggi tersebut yaitu ITB atau Institut Teknologi Bandung.

Adapun Presiden Soekarno menempuh program studi Waterbowkunde atau tata bangunan air yang pada proses perkembangannya nyatanya Soekarno lebih memiliki minat menjadi seorang arsitek bangunan umum. Selanjutnya, Soekarno bisa meluruskan pendidikannya di bangku kuliah di tanggal 25 Mei 1926 serta diwisuda pada tanggal 3 Juli 1926 persamaan dengan sejumlah insinyur yang lainnya.

2. Presiden Soeharto

Begitu lulus dari bangku SMP, Soeharto pernah berkeliling guna bisa melanjutkan pendidikan ke ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Akan tetapi, kondisi tersebut tidak akan dapat dilaksanakan, sebab memiliki kendala di faktor ekonomi.

Oleh sebab itu, sampai dengan tahun 1942, seseorang yang menjabat sebagai Presiden RI yang kedua tersebut bagian yang terakhir yaitu Soeharto mendaftarkan diri serta mampu diterima menjadi tentara. Ketika itu, beliau hanya sempat untuk bertugas kurang lebih 7 hari dengan memakai pangkat Sersan, sebab belanda telah menyerahkannya kepada pihak Jepang.

Pada akhir sesi, Soeharto akan mendaftarkan diri serta bisa diterima sebagai tentara. Ketika itu, sore Harto sempat memiliki tugas dalam periode 7 hari ke depan dengan Sersan, sebab Belanda Sudah menyerah kepada pihak Jepang.

3. BJ Habibie Atau Bacharuddin Jusuf Habibie

Di tahun 1954, BJ Habibie masuk ke ke Institut Teknologi Bandung Fakultas Teknik. 1 tahun berikutnya, yaitu dari tahun 1955 sampai dengan 1956, orang yang pernah menjabat di bangku presiden ketiga Indonesia tersebut melanjutkan pendidikannya pada teknik penerbangan di Aeronautika dan Astronautika dengan mengambil spesialisasi pada bagian konstruksi pesawat terbang di Rhein Westfalen (RWTH) Aachen di negara Jerman Barat.

Selanjutnya, BJ Habibie mendapatkan gelar diplom Ingenieur di tahun 1960 serta predikat Summa Cum Laude di tahun 1965. Sangat keren bukan?

4. Gus Dur Atau Abdurrahman Wahid

Sapaan Gus Dur atau Abdurrahman Wahid pernah mendapatkan beasiswa yang berasal dari Kementerian Agama guna belajar pada Universitas Al Azhar di Kairo, Mesir. Di sanalah Abdurrahman Wahid mengambil program studi Islam. Presiden keempat ini sangat menikmati kehidupannya sebagai seorang mahasiswa wa di negara Mesir. Gus Dur memiliki peran aktif pada asosiasi pelajar Indonesia serta menjadi seorang jurnalis pada majalah perkumpulan tersebut.

5. Megawati Soekarnoputri Atau Megawati Setiawati Soekarnoputri

Setelah menamatkan pendidikan di bangku SMA, Megawati Soekarnoputri melanjutkan pendidikannya di Universitas Padjadjaran atau Unpad pada Fakultas Pertanian. Namun, lama studi Megawati Soekarnoputri hanya berlangsung selama 1 tahun, yaitu dari tahun 1965 sampai dengan 1967. Hal tersebut dikarenakan keadaan politik yang tidak kondusif di masa itu.

Pada saat kondisi politik telah membaik, presiden Indonesia yang kelima dan merupakan presiden wanita pertama di negara Indonesia kembali melanjutkan kuliahnya di Universitas Indonesia atau UI jurusan Psikologi. Akan tetapi, dikala itu Megawati Soekarnoputri juga tidak menyelesaikan sampai selesai. Hal tersebut dikarenakan di tahun 1970, ayah beliau yaitu Ir. Soekarno meninggal dunia.

6. SBY Atau Susilo Bambang Yudhoyono

Sama halnya dengan Presiden Soeharto, presiden SBY atau Susilo Bambang Yudhoyono adalah lulusan dari militer. Susilo Bambang Yudhoyono mengenyam pendidikan di Akademi Angkatan Bersenjata RI/ Akabri di tahun 1973. Selanjutnya, SBY melanjutkan kembali pendidikannya di American language course di Texas, negara Amerika Serikat.

Di negara Amerika Serikat tersebut, Susilo Bambang Yudhoyono yang merupakan Presiden ke-6 RI belajar di Airborne and ranger course, Infantry officer Advanced course dan fort benning. SBY juga sudah pernah mengambil kursus senjata anti tank di Negara Jerman dan Belgia.

7. Jokowi Atau Joko Widodo

Nama Joko Widodo atau yang lebih terkenal dengan sebutan Jokowi adalah lulusan dari SMAN 6 Surakarta. Berikutnya, presiden RI yang sampai saat ini masih menjabat melanjutkan perkuliahannya di Universitas Gadjah Mada/ UGM Yogyakarta pada fakultas kehutanan.

Selama mengenyam bangku perkuliahan, Joko Widodo juga aktif sebagai salah satu anggota mahasiswa pecinta alam silvagama. Pada tahun 1985, Jokowi secara resmi menjadi sarjana ilmu kehutanan setelah menyelesaikan skripsi yang berjudul “studi mengenai pola konsumsi kayu lapis pada penggunaan akhir di kota madya Surakarta”.

Demikianlah informasi singkat mengenai program studi perkuliahan yang sudah pernah diambil oleh sejumlah orang yang pernah menjadi nomor 1 di Indonesia. Jika disimpulkan, maka jurusan pada bangku kuliah tidak akan bisa pernah untuk memberikan jaminan bahwa pekerjaan Anda di masa yang akan datang sesuai dengan jurusan yang Anda ambil. Kondisi tersebut dibuktikan dengan jumlah orang-orang yang telah sukses, walaupun pekerjaan yang sekarang mereka geluti tidak berkaitan langsung dengan program studi atau jurusan yang diambil. Bagian yang paling penting yaitu usaha dan niat yang kuat didalam mengejar yang telah dicita-citakan. Semoga bermanfaat.

Tentang Admin

Penulis merupakan seorang pengajar di SMK sekaligus mendalami segala macam aspek Tes Psikotes. Dengan kemampuan yang dimilikinya, penulis sering diundang pada tes seleksi siswa maupun pegawai dan karyawan baru sebagai seorang Tester pada sesi Tes Psikotes untuk mengetahui kondisi psikotes dari masing-masing peserta tes. Berbekal dari sejumlah pengalaman, menulis ingin mencoba berbagi beragam hal tentang Tes Psikotes lewat artikel pada blog ini.

Check Also

Nilai UNBK Memiliki Manfaat Sangat Penting

Nilai UNBK Memiliki Manfaat Sangat Penting, Ternyata Ini 5 Faktornya

Pada tulisan kali ini, penulis akan mencoba menguraikan 5 buah alasan yang menjadikan nilai UNBK …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *