Contoh Dialog Wawancara 4 Orang

Contoh Dialog Wawancara 4 Orang

Kegiatan dialog bisa dilakukan oleh minimal 2 orang dan maksimal tidak terbatas. Pada kesempatan yang baik ini saya akan mencoba untuk memberikan contoh dialog wawancara 4 orangdengan materi mengenai Waduk serta persahabatan. Tentu, percakapan merupakan salah satu bentuk interaksi untuk berkomunikasi secara langsung hewan bahasa lisan maupun bahasa tubuh. Bisa dikatakan bahwa Percakapan dapat pula disebut dengan istilah dialog.

Contoh Dialog Wawancara 4 Orang

Contoh dialog wawancara 4 orang

Berikut ini akan saya Tampilkan contoh dialog wawancara yang terdiri dari 4 orang dengan tema pembahasan mengenai lingkungan. Di suatu hari, Rani dan Susi sedang ngobrol dengan asyiknya makan di sebuah kantin sekolah pada waktu jam istirahat. Namun, secara tiba-tiba mereka menyaksikan Roni dan Udin dengan sengaja membuang sampah bekas bungkus makanan ke dalam Sungai kecil yang berjarak sekitar 5 meter di dekat kantin sekolah. Kemudian terjadilah Percakapan seperti berikut ini.

Rani: hai, apa yang sedang kalian lakukan disitu? ( sambil bergegas menuju ke tempat Roni dan Udin)

Susi: ( mengikuti Reni di belakangnya)

Udin: eh ternyata kamu Rani dan susi. Apakah kalian hendak ikut makan dengan kami di sini? Sangat enak loh suasananya, sambil makan di pinggir sungai kecil Memang cukuplah mengasyikkan

Roni: benar sekali ini, Makanan yang kami miliki jadi lebih nikmat apabila dimakan pada suasana yang berbeda, apakah kalian mau bergabung di sini?

Rani: sebenarnya, bukan itu yang mau aku tanyakan kepada kalian. Kenapa kalian dengan begitu santainya membuang sampah sisa bungkus makanan kalian pada sungai ini? Apakah kalian sadar dengan apa yang sedang kalian perbuat itu?

Susi: benar, kalian sadar tidak sih? Tentunya, apa yang kalian perbuat tersebut bisa membuat lingkungan menjadi rusak serta bisa menimbulkan bencana yang lebih besar!!

Roni: barusan yang saya lakukan ya? Hmmmm Kami hanyalah membuang sampah berupa kertas nasi dan juga bungkus snack pada sungai ini. Kenapa memangnya? Apa ada yang salah dari kami?

Susi: ya tentu saja kalian salah, sungai tidak disediakan untuk membuang sampah. Tempat pembuangan sampah sudah disediakan di sana. Mengapa kalian tidak membuang sampah pada tempat sampah disana saja??

Udin: lantas mau gimana lagi?? Kami memang sudah mengetahui bahwa membuang sampai disungai ini dilarang. Namun kelihatannya hal tersebut sudah banyak dilakukan oleh kebanyakan orang? Jadi kami tidak 100% salah bukan?

Udin: hmmm lalu bagaimana ya? Kami memang sudah mengerti bahwa membuang sampah sembarangan disungai merupakan sesuatu yang dilarang. Namun, bukankah hal seperti itu sudah biasa dikerjakan oleh banyak orang?Jadi, kami tidak sepenuhnya salah bukan?

Susi: tentunya, apa yang kalian lakukan tetaplah salah. Sekarang ini, kondisi sungai cukup jernih dan bersih, namun tentu lama-kelamaan apabila dikotori menggunakan sampah secara terus menerus akan berubah menjadi kotor.

Roni: Ayolah, kami hanyalah membuang sampah dalam jumlah yang sedikit dan merupakan sisa dari makanan kami. Disamping itu, Kami bukanlah satu-satunya orang yang membuang sampah pada sungai ini. Kalian janganlah terlalu menyalahkan kami berdua dong…

Udin: Nah, benar seperti itu. Kamu tentunya bisa melihat tong sampah yang ada disana. Lokasinya tentu cukup jauh dari lokasi tempat kami makan. Tentu amat sangat tidak praktis apabila kami harus membuang sampah pada tong sampah yang jauh itu.

Rani: jadi begini Roni, Rani, tetap saja apa yang kalian perbuat tidak dapat dibenarkan. Meskipun bukan hanya kalian yang membuang sampah sampah di sungai. Minimal, Mulailah dari diri kalian sendiri, silakan kalian membuang sampah pada tong sampah yang sudah disediakan. Janganlah membuang sampah di sungai.

Susi: benar seperti itu. Meskipun tong sampah lokasinya cukup jauh. Silahkan kamu bawa dulu sampah-sampah bekas bungkus makanan kalian. Silahkan kalian lihat kami, Kami sekarang ini masih memegang sampah-sampah sisa bungkus makanan kami di tangan ini. Kami tetap bersabar untuk tetap tidak membuang sampah ini secara sembarangan. Kami akan membuangnya pada tong sampah disana.

Roni dan Udin: ( sambil garuk-garuk kepala, terdiam sejenak dan berpikir sambil tetap mendengarkan pembicaraan Rani dan Susi)

Rani: Apakah kalian belum mengetahui resiko dari apa yang kalian perbuat tersebut?

Roni dan Udin: ( menggelengkan kepala)

Susi: apa yang kalian perbuat tentu bisa menimbulkan bencana alam yang cukup besar, yakni banjir serta hal yang sudah tentu yaitu kalian sudah merusak kondisi lingkungan dengan membuang sampah secara sembarangan

Roni: Ah yang benar, apakah Sampai separah itu?

Susi: Ya memang seperti itu, apabila sampah-sampah yang kalian buang tersebut nantinya menyumbat aliran sungai, sehingga menimbulkan aliran sungai tersebut akan terganggu yang mana air tersebut akan meluap serta membanjiri lingkungan sekitar berlebih. Apalagi sekarang ini sedang musim penghujan bukan? Tentu akan sangat potensial sekali menimbulkan bencana banjir. Sudah Sadarkah kalian?

Rani: bener tuh… Coba kalian bayangkan apabila terdapat 10 orang yang memiliki kebiasaan seperti kalian di mana membuang sampah sembarangan di sungai. Misalnya dalam satu hari satu orang membuang sampah seberat 1 kg, maka akan ada 10 kg sampah yang mengalir menutupi aliran sungai setiap harinya. Apakah kalian dapat membayangkan hal tersebut?

Roni: dah, maafkan kami ya. Kami berjanji tidak akan mengulangi perbuatan kami untuk membuang sampah sembarangan di sungai. Mulai saat ini, kami akan mencoba untuk membuang sampah pada tong sampah yang sudah disediakan

Udin:, cobalah percaya kepada kami. Kami akan berusaha untuk berubah dari kebiasaan buruk kami

Susi: Baiklah, kami percaya. Mulai saat ini, kalian Jangan membuang sampah sembarangan di sungai lagi ya!!

Rani: Mari kita sama-sama untuk menjaga lingkungan supaya tetap sehat dan janganlah membuang sampah sembarangan di sungai

Itulah contoh percakapan 4 orang yang membahas mengenai kebersihan lingkungan. Selanjutnya, saya akan mencoba untuk membahas contoh percakapan 4 orang yang berisi tema mengenai persahabatan. Pada suatu hari, terdapat 4 orang, yaitu Ardi, Agus dan Anto sedang berjalan-jalan bersama menuju ke sekolah mereka. Di dalam perjalanannya, dengan tidak sengaja, mereka melihat teman mereka, yakni Adit sedang melakukan pengepakan koran. Mereka tentunya cukup terheran-heran akan kejadian seperti itu, pada saat mereka hendak menyapa Hadits yang merupakan sahabat mereka, ternyata Adit sudah bergegas pergi dan tentunya mereka tidak sempat menyapanya.

Agus: Hai Adit, kamu mau ke mana? ( Agus berteriak)

Anto: hmmm, pagi begini Adek mau kemana ya?

Ardi: Iya, Kenapa adek tidak berangkat ke sekolah?

Anto: Adit juga tadi kelihatannya sedang mengepak koran dan tergesa-gesa pergi. Apakah dia hendak berjualan koran ya?

Agus: nanti sepulang sekolah, Maukah kalian berkunjung ke rumah Adit? Tentu supaya kita lebih jelas mengetahui apa yang sedang terjadi pada diri Adit yang sebenarnya

Ardi: Baiklah, setelah kita pulang ke sekolah nanti kita mampir ke rumahnya Adit

Anto: Baiklah, siap…

Setelah mereka pulang belajar dari sekolah, Mereka kemudian bergegas menuju ke rumahnya Adit, sahabat mereka.

Agus, anto, ardi: Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh (sambil mengetuk pintu)

Adit: Waalaikum salam warohmatullohi wabarokatuh ( sambil membukakan pintu) eh ternyata kalian, Ada apa gerangan? Sudah cukup lama kalian tidak main kesini, kok tiba-tiba main ke rumah saya?

Anto: langsung saja nih, kami hendak menanyakan sesuatu hal kepada kamu

Agus: Iya, ada sesuatu hal yang membuat kami terheran-heran

Adit: Kok kelihatannya serius sekali, Ada apa sebenarnya? Aku kok jadi tegang seperti ini?

Ardi:  pada pagi tadi, kami melihat kamu sedang melakukan aktivitas Mengapa koran dan segera pergi. Sebenarnya, kamu mau pergi ke mana?

Adit: Oh, ternyata itu. Iya, mulai pagi tadi, saya mencoba untuk berjualan koran. Dan seterusnya, saya juga akan melakoni kegiatan tersebut. Di setiap pagi hari aku harus jualan koran. Mohon maaf sebelumnya saya tidak sempat ngasih kabar ke kalian

Agus: hmmmmm, lantas, Bagaimana dengan sekolah kamu?

Adit: untuk sementara, sekolahku kelihatannya mau libur dulu, he…

Ardi: Iya, namun mengapa kamu malah mengorbankan sekolahmu demi berjualan koran?

Adit: hmmmm, Sebelumnya saya mohon maaf apabila saya belum menginformasikan kepada kalian mengenai satu hal yang terjadi pada keluargaku. Bapak saya Sudah dipecat dari pekerjaannya. Beliau sekarang ini sering sakit-sakitan. Tentu aku tidak cukup tega melihat kondisi ibuku yang sekarang ini bekerja sebagai buruh cuci. Sebagai anak yang paling tua, Tentunya saya wajib untuk mengemban tugas guna menggantikan peranan ayahku di dalam mencari uang. Adik adikku juga sekarang ini masih kecil-kecil dan membutuhkan biaya untuk pendidikan tingkat dasar mereka. Kalau saya ya sudahlah, memang sudah seperti ini nasibku.

Ardi: kelihatannya, apabila kamu berfikir seperti itu, kamu salah. Sangat disayangkan pendidikan kamu yang tentunya sudah hampir selesai. Kamu harus ingat bahwa kamu sudah berada di kelas 3 SMA no, dalam waktu dekat kita akan mengikuti ujian nasional.

Agus: sangat betul itu, kamu apa tidak menyayangkan akan pendidikan kamu yang sebenarnya sebentar lagi terselesaikan?

Adit: saya sangat paham teman-teman. Saya ucapkan terima kasih banyak atas segala perhatian kalian kepadaku. Namun, sekarang coba Lihat kondisiku sekarang ini. Sekarang ini, aku sedang dalam kondisi serba kesusahan. Aku haruslah melakukan ini semua.

Anto: sebenarnya, masih terdapat sejumlah solusi lain di samping kamu. Dari sekolah dan jualan koran

Adit: Benarkah itu? Coba apa? ( Adit cukup terkejut)

Anto: Baiklah, akan saya coba jelaskan satu demi satu. Silakan kamu perhatikan sebaik-baiknya. Jadi begini, tentang adik-adikmu yang sekarang ini kekurangan biaya, marilah kita konsultasikan kondisi keluarga kamu kepada kepala sekolah di mana adik adik kamu bersekolah. Semoga saja, pihak sekolah mau menyediakan beasiswa khusus untuk adik-adik kamu. Termasuk dengan kamu, kita tentunya dapat membicarakan kepada kepala sekolah kita.

Adit: Kenapa saya tidak berfikir ke arah situ ya? Ternyata kamu pintar juga…

Anto: berikutnya, apabila kamu mau bekerja, Silakan cari pekerjaan yang tidak bentrokan dengan waktu sekolah kamu, sehingga kamu tentu tidak perlu untuk mengorbankan kegiatan sekolah kamu yang tentunya sudah hampir selesai.

Ardi: contoh pekerjaannya seperti apa yang tidak bentrokan dengan waktu sekolah?

Agus: iya, pekerjaan yang seperti apa?

Anto: saya sekarang ini mengenal salah satu pemimpin pada redaksi media cetak Suara Karya. Saya akan mencoba merekomendasikan kamu untuk bisa mengisi bagian rubrik sastra di media cetak tersebut. Kamu kan memiliki Bakat menulis puisi dan cerpen. Tentunya, Honor dari media cetak tersebut untuk Membantu memenuhi keperluan keluargamu dan adik-adik kamu.

Adit: Benarkah seperti itu? Kamu tidak main-main dengan informasi tersebut kan? Alhamdulillahirobbilalamin ( sambil bersujud syukur)

Agus, anto, ardi: ( menonton Adit agar bangun serta memeluknya)

Adit: Terima kasih banyak teman-teman sudah bersedia membantu saya. Saya sangat amat bersyukur mempunyai teman-teman yang sangat baik hati seperti kalian.

Demikianlah penjabaran singkat tentang Contoh dialog 4 orang yang bisa saya ulas pada posting kali ini. Semoga saja, selain kita mampu memahami wawancara atau dialog dengan banyak orang, Kita juga bisa mengambil intisari dan makna pada cerita diatas. Terima kasih dan semoga bermanfaat.

Tentang Admin

Penulis merupakan seorang pengajar di SMK sekaligus mendalami segala macam aspek Tes Psikotes. Dengan kemampuan yang dimilikinya, penulis sering diundang pada tes seleksi siswa maupun pegawai dan karyawan baru sebagai seorang Tester pada sesi Tes Psikotes untuk mengetahui kondisi psikotes dari masing-masing peserta tes. Berbekal dari sejumlah pengalaman, menulis ingin mencoba berbagi beragam hal tentang Tes Psikotes lewat artikel pada blog ini.

Check Also

Tips Masuk Kerja Dan Wawancara Untuk Lulusan SMA Dan SMK

Baru Lulus SMK? Ikuti Tips Masuk Kerja Dan Wawancara Untuk Lulusan SMA Dan SMK

Bekerja merupakan sebuah aktivitas yang dikerjakan oleh manusia supaya bisa mendapatkan penghasilan. Bekerja yang dilakukan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *