UI atau yang dikenal dengan sebutan Universitas Indonesia merupakan kampus yang cukup diperhitungkan di Indonesia. Sehingga tidak heran jika banyak calon pendaftar yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. untuk bisa menjadi mahasiswa di perguruan tinggi ini memang tidak mudah. Pasalnya terdapat ribuan saingan yang harus dilewati. Tidak hanya itu terdapat serangkaian ujian yang menjadi penguji kemampuan untuk bisa bersaing, salah satunya adalah tes psikotes ui,
Ragam tes psikotes ui
Salah satu tes psikotes ui adalah tes Pauli atau kraepelin. Bentuk dari tes psikotes satu ni adalah berupa angka yang disusun secara vertical dalam bentuk lajur-lajur. Peserta ujian akan diminta menjumlahkan 2 angka yang berdekatan secara kebawah dan menuliskan hasilnya tepat di samping. Yang menjadi point dari tes ini adalah sikap peserta ketika menghadapi tekanan. Disamping itu penilaian juga berdasarkan ketahanan, konsisten dan juga ketelitian peserta. Tidak hanya itu di harapkan peserta juga memiliki daya penyesuaian diri dalam menghadapi tekanan , serta mampu menyelesaikan dalam waktu sesingkat mungkin.
Selain tes psikotes uiberupa pauli juga terdapat tes EPPS yang merupakan kependekan dari Edwards Personal Preference Schedule. Dalam tes psikotes ini peserta diminta untuk menyatakan manakah kecenderungan yang mendekati apa yang disukai oleh peserta. Dimana terdapat 2 pilihan, walaupun terkadang tidak ada yang sesuai dengan kesukaan peserta namun tetap harus di pilih salah satunya. Dengan adanya tes ini, akan diketahui kepribadian seseorang dengan melihat kebutuhan yang mendorongnya untuk bekerja yang cocok dengan posisi kerja yang dilamarnya.
Tes psikotes ui yang akan dijalani peserta adalah tes wartegg. Bentuk tes wartegg terdapat 8 kotak. Setiap kotak berisi bentuk tertentu misalnya kurva, 3 garis sejajar, titik, dua garis yang saling memotong, dua garis terpisah, dan jug agris melengkung. Peserta akan diminta untuk melanjutkan dengan menggambar dari beberapa bagian yang telah ada pada kotak tersebut. gambar yang di buat setiap kota harus saling berkesinambungan. Dengan demikian setiap gambar terdapat urutannya. Peserta juga diharuskan menuliskan gambar mana yang di sukai atau tidak disukai. Hasil penilaian dari tes wartegg ini menunjukkan emosi, imajinas, aktivitas subjek, dan juga intelektual.