Pengalaman interview kerja

Pengalaman wawancara kerja di PT.Djarum Paling Berkesan

Apa kabar pengunjung setia tespsikotes.com. Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi pengalaman wawancara kerja di PT Djarum. Di bulan Juni tahun 2015 yang lalu saya memperoleh kesempatan diundang pihak HRD PT Djarum yang berada di Semarang dan beralamat di Jalan Pandean Lamper No 16 Semarang guna mengikuti tes interview kerja.

Pengalaman interview kerja

Di waktu sebelumnya, memang saya sudah pernah mengajukan lamaran ke PT Djarum pada bagian technician, lalu, setelah saya lolos pada tes administrasi di PT Djarum, di bulan April tahun 2015 saya diundang untuk ikut tes psikotes di auditorium Polines. Dari pelaksanaan tes psikotes, saya menunggu sekitar 2 minggu dan pada akhirnya saya dinyatakan lolos dan memperoleh telepon dari pihak HRD PT Djarum untuk mengikuti tes wawancara kerja.

Tentunya pengalaman interview kerja di PT Djarum sangatlah bermanfaat, terutama bagi saya pribadi. Mungkin, perlu untuk rekan-rekan ketahui bahwasanya pelaksanaan interview kerja pada PT Djarum tersebut merupakan pengalaman awal saya mengikuti tes interview kerja. Kemudian, saya mencoba untuk mencari berbagai macam informasi mengenai tips interview serta cara cara sukses mengikuti wawancara kerja menggunakan mesin pencari Google dan menanyakan langsung ke teman-teman yang sudah pernah mengikuti tes psikotes pada perusahaan yang lainnya. Intinya, lakukan saja dengan cukup santai, wawancara kerja merupakan hal yang mudah, hanya diberikan pertanyaan mengenai kepribadian kita, aktivitas sehari-hari serta diminta untuk menjabarkan tugas akhir.

Lantas, apakah pada saat pelaksanaan wawancara kerja ditanyakan pula mengenai materi di perkuliahan? Lalu, apakah kita juga akan dites serta diminta untuk mengerjakan berbagai macam soal yang diberikan oleh user? Ternyata tidak ada. Secara umum, yang ditanyakan yaitu aktivitas yang ada di kampus apa saja dan aktivitas yang di rumah apa saja. Begitu penjelasan dari teman-temanku.

Pengalaman wawancara kerja di PT Djarum

Baiklah, dengan berbekal informasi dari teman-teman saya serta mencari di Google, dengan cukup yakin dan santai saya merasa siap untuk mengikuti tes wawancara kerja di PT Djarum. Baiklah, mari kita mulai membahas tentang pengalaman wawancara kerja di PT Djarum.

Setelah sampai pada hari pelaksanaan wawancara, saya sudah cukup merasa siap untuk mengikuti wawancara kerja. Di hari-hari sebelumnya, saya sudah berlatih guna menjawab sejumlah pertanyaan mengenai kepribadian diri saya. Tentunya, saya juga menambah referensi dengan memanfaatkan mesin pencari Google untuk mencari informasi tentang kiat dan cara sukses mengikuti wawancara kerja pada sejumlah website yang cukup terkenal.

Meskipun jadwal pelaksanaan tes wawancara kerja untuk saya dimulai jam 13.30 Waktu Indonesia Barat, saya telah mempersiapkan seluruh berkas dan telah berangkat dari kos saya sekitar pukul 12.00. Tentunya, perjalanan dari tempat saya ke kos yang berada di Tembalang sampai dengan ke kantor Djarum yang berada di Lampung membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit. Namun, ternyata kondisi jalan sedang macet di wilayah Jatingaleh sehingga saya baru bisa sampai pada kantor Djarum sekitar pukul jam 13.15.

Untunglah, walaupun kondisi jalan Sedikit macet, saya tidak terlambat. Saya masih diberikan kesempatan waktu guna merapikan pakaian yang cukup acak-acakan disebabkan naik motor dan juga cukup kepanasan pada saat terjebak kemacetan. Setelah selesai merapikan diri di toilet, kemudian saya langsung menuju ke Merbabu room Di mana lokasi tes wawancara kerja saya dilaksanakan. Lalu, saya mencoba untuk menunggu di bagian depan ruangan dengan cukup sabar dan sesekali melatih kembali teknik berbicara supaya bisa menyampaikan jawaban dengan lancar pada saat pelaksanaan wawancara nantinya.

Tidak terasa, saya sudah menunggu di luar ruangan sekitar 1 jam. Penasaran sangat saya rasakan dan ingin segera melihat ke dalam ruangan wawancara. Saya mencoba untuk mengintip dari luar ruangan, dan secara samar-samar terlihat 1 orang yang mungkin saja merupakan salah satu pelamar pekerjaan seperti saya sedang mencoba menggambar di papan tulis dan salah satu orang dari HRD Sedang memperhatikan dengan cukup serius. Dalam hati saya, Kok kelihatannya susah. Diminta untuk menggambar juga. Perasaan saya menjadi tidak enak.

Lalu, tiba-tiba, pintu ruangan terbuka dari dalam dan seorang pelamar yang tadi mengikuti tes wawancara kerja keluar. Selanjutnya, orang dari pihak HRD memanggil saya untuk segera masuk ke dalam ruangan. Orang HRD tersebut lalu mempersilahkan saya duduk. Rasa dagdigdug tentunya cukup saya rasakan didalam hati.

Maklum, ini adalah pengalaman perdana mengikuti wawancara kerja. Selanjutnya, Saya berusaha untuk bisa menunjukkan langkah yang mantap pada saat berjalan masuk menuju ke dalam ruangan supaya perasaan grogi dalam diri saya tidak diketahui oleh orang HRD tersebut. Namun, setelah berada di dalam ruangan wawancara, saya sangatlah Merasa kaget.

Apa yang membuat saya cukup kaget? Ternyata di dalam ruangan tersebut terdapat 5 orang yang duduknya menggunakan posisi melingkar serta mengelilingi Meja Bundar dengan ukuran yang besar. Padahal, ketika tadi saya lihat dari luar terlihat hanyalah satu orang HRD yang sedang menguji. Lalu, saya dipersilahkan duduk oleh HRD di bagian tengah menghadap ke lima orang tadi. Setelah saya telusuri, saya mengetahui bahwasanya kelima orang tersebut terdiri atas 3 orang user, 1 orang HRD serta 1 orang pemimpin perusahaan, mungkin adalah managernya.

Dengan cukup ramah, pihak HRD mempersilahkan saya untuk minum terlebih dahulu, dan saya pun menerima minuman tersebut dengan cukup sopan. Setelah saya sedikit meminumnya, lalu saya mulai untuk ditanya dari pihak HRD mengenai kepribadian saya serta aktivitas saya sehari-hari di samping kuliah. Tentunya, sampai dengan bagian ini, saya masih dapat menjawab pertanyaan pertanyaan tersebut dengan memakai jawaban yang memuaskan dan mantap. Akan tetapi, pada saat pihak HRD memberikan kesempatan kebagian user untuk memberikan pertanyaan, maka cerita sedih pun dimulai.

Bagian User 1 memberikan pertanyaan kepada saya mengenai perbedaan motor DC dan motor AC. Kok pertanyaannya seperti ini. Padahal, Semalam saya hanya mempelajari bagaimana cara menjawab sejumlah pertanyaan dari pihak HRD yang mana paling hanya berkisar tentang kegiatan rumah, kegiatan kuliah dan kepribadian. Tentunya, saya tidak menyangka kegiatan wawancara pada hari ini juga berisi wawancara user. Saya hanya mengira akan mengikuti wawancara HRD saja.

Terlebih, di dalam ruangan tersebut terdapat 3 orang user dan tentunya Saya tidak mungkin untuk memberikan jawaban Yang asal-asalan. Tentunya saya dapat dipermalukan di tempat itu apabila Saya tidak dapat menjawabnya. Lalu, saya pun mencoba untuk memberikan jawaban dengan cukup hati-hati. Saya lalu mencoba untuk mengingat-ingat kembali materi pada saat kuliah, sehingga pada akhirnya saya mampu untuk menjawab pertanyaan perbedaan antara motor dc dengan motor AC sebanyak 4 buah.

Lalu, menurut kata user bahwa jawaban saya masih kurang lengkap. Kemudian saya diberikan waktu kembali untuk melengkapinya. Namun, Setelah sekian lama berpikir, saya tetap “Blank” untuk mendapatkan jawaban baru dari pertanyaan perbedaan motor DC dan motor AC. Jadi, bisa disimpulkan pertanyaan dari user 1 tidaklah sempurna jawabannya.

Berikutnya, pertanyaan yang kedua yaitu saya diminta untuk menerangkan prinsip kerja dari motor DC dan motor AC. Pada pertanyaan yang kedua tersebut saya dapat memberikan jawaban dengan cukup baik. Pertanyaan yang selanjutnya yaitu mengenai Sistem trouble shoting, sistem ketenagalistrikan, sistem alat ukur dan lain sebagainya. Dan pada akhirnya, user satu sudah cukup di dalam memberikan pertanyaan untuk saya.

Lanjut ke user 2, di mana beliau memberikan sejumlah pertanyaan kepada saya. Saya ditanya mengenai PLC. Kemudian saya diberi soal serta diminta untuk menyelesaikan dengan menggunakan diagram Ladder. Tentunya, soal yang diberikan oleh user 2 bukanlah termasuk soal yang biasa saya peroleh selama kuliah. Di bangku kuliah, tentunya soal-soal yang sering keluar berkaitan dengan sistem industri yang mencakup proses input, proses inti dan proses output.

Namun, pada soal ini yang diberikan oleh user 2.Isinya adalah mengenai soal cerita tentang seseorang yang merokok, minum dan makan. Saya diminta untuk menggambar soal tersebut dan menggambarnya dengan menggunakan diagram Ladder. Tentu, saya merasa cukup bingung dan tidak karu-karuan, bagaimana saya mampu untuk mengerjakan soal sesulit itu. Pada akhirnya, setelah saya diberikan waktu yang cukup lama, dan saya masih tetap tidak dapat mengerjakannya, maka user 2 tersebut menarik soalnya dan menyampaikan kepada saya dengan kalimat ” jangankan Anda, dosen anda pun belum tentu dapat mengerjakan soal tersebut, wkwkwk” kata user2 tersebut Sambil tertawa Cukup puas.

Kelihatannya, user2 cukuplah puas di dalam memberikan pertanyaan kepada saya yang sama sekali tidak bisa saya rampungkan tersebut. Kemudian, giliran juicer 3 yang memberikan pertanyaan untuk saya guna menghitung besarnya arus pada motor 3 phase yang memiliki daya 1,5 KW. Kemudian saya mengambil kertas berukuran kecil lalu menggunakannya untuk menghitung besar arus yang ditanyakan.

Dikarenakan bagian yang ditanyakan yaitu motor 3 phase, maka guna memperoleh hasil akhirnya, saya haruslah membagi hasil dari perhitungannya dengan memakai akar 3. Apabila di kuliahan saya terbiasa menggunakan kalkulator, namun pada pelaksanaan tes wawancara tidak diperbolehkan menggunakan alat bantu menghitung. Saya tetap berusaha keras untuk menghitung nilai besaran arus listrik dengan model manual, menggunakan teknik “pipa landa”.

Begitu saya asiknya menghitung, secara tiba-tiba user 3 bercakap ” Sudahlah, terlalu lama, seharusnya anda sudah mengetahui nilai dari arus nya, menghitung arus motor 1,5 kau kan mudah sekali” lalu saya pun mengutarakan pembelaan di dalam hati jika menghitung menggunakan kalkulator tentunya mudah. Kalau terdapat akar-akaran, lalu tidak menggunakan kalkulator ya tentunya memerlukan waktu yang cukup lama

Baiklah, tinggal tersisa satu orang yang belum memberikan pertanyaan kepada saya, yakni Bapak Manager. Bapak Manager hanyalah bertanya mengenai daerah asal saya serta latar belakang keluarga saya. Beliau kelihatannya cukup menyukai pada saat saya memberikan jawaban bahwa saya merupakan warga asli dari Kudus. Mungkin saja beliau Senang bertemu sesama Orang Kudus.

Setelah seluruh pertanyaan dari bapak manajer saya jawab, maka saya dipersilahkan oleh Bapak manajer untuk bertanya. Berdasarkan sejumlah artikel yang telah saya baca di internet, pada saat wawancara kerja kita memang diberikan kesempatan untuk bertanya. Maka kita pun memiliki kewajiban untuk bertanya. Apabila tidak, maka kita akan dianggap cukup buruk di mata para pewawancara, sebab akan dianggap memiliki rasa ketertarikan yang kurang terhadap perusahaan.

Oleh sebab itulah, saya mencoba untuk mengajukan dua buah pertanyaan. Pertanyaan yang bertanya, saya bertanya mengenai Apa saja tugas yang nantinya akan saya kerjakan apabila diterima di PT Djarum. Untuk pertanyaan yang kedua, saya menanyakan mengenai proyeksi dari PT Djarum ke arah depan akan seperti apa. Pertanyaan tersebut ternyata dijawab oleh Bapak manajer dengan senang hati.

Setelah pertanyaan saya berhasil dijawab, pada akhirnya saya dipersilahkan untuk meninggalkan ruangan wawancara. Kemudian, saya pun berjabat tangan dengan seluruh orang yang ada pada ruangan tersebut serta pamit dengan cukup sopan. Akhirnya, sela-sela sesi wawancara kerja di hari tersebut. Hari yang penuh dengan pengalaman yang cukup menyenangkan Dan juga cukup mendebarkan.

Itulah cerita dari saya tentang pengalaman wawancara kerja di PT Djarum. Tentunya, saya sendiri merasakan kurang puas dengan kegiatan wawancara di hari itu Sebab saya memiliki banyak kekurangan dari sisi persiapan materi yang seharusnya memang saya persiapkan jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan wawancara kerja tersebut. Mungkin disebabkan karena saya terlalu percaya kepada apa yang disampaikan oleh teman saya yang menyampaikan bahwasanya bagian yang akan mewawancarai saya hanyalah bagian HRD sehingga saya merasa terlena dan melupakan untuk belajar tentang keilmuan di bangku kuliah. Semoga cerita saya bisa bermanfaat bagi anda sekalian.

Tentang Admin

Penulis merupakan seorang pengajar di SMK sekaligus mendalami segala macam aspek Tes Psikotes. Dengan kemampuan yang dimilikinya, penulis sering diundang pada tes seleksi siswa maupun pegawai dan karyawan baru sebagai seorang Tester pada sesi Tes Psikotes untuk mengetahui kondisi psikotes dari masing-masing peserta tes. Berbekal dari sejumlah pengalaman, menulis ingin mencoba berbagi beragam hal tentang Tes Psikotes lewat artikel pada blog ini.

Check Also

Tips Masuk Kerja Dan Wawancara Untuk Lulusan SMA Dan SMK

Baru Lulus SMK? Ikuti Tips Masuk Kerja Dan Wawancara Untuk Lulusan SMA Dan SMK

Bekerja merupakan sebuah aktivitas yang dikerjakan oleh manusia supaya bisa mendapatkan penghasilan. Bekerja yang dilakukan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *