Sebelum anda mengikuti tes wawancara, alangkah baiknya apabila anda memahami bentuk-bentuk wawancara sehingga anda bisa menyesuaikan jenis wawancara yang hendak anda ikuti. Bentuk wawancara yang diterapkan sekarang ini memang cukuplah beragam, menyesuaikan dengan kebutuhannya. Kata wawancara itu sendiri berasal dari bahasa inggris, yaitu interview di mana memiliki arti percakapan diantara minimal dua orang atau lebih serta bisa berlangsung di antara pihak wawancara dan narasumber. Adapun tujuan dari pelaksanaan wawancara yaitu guna memperoleh informasi yang mana sang pewawancara akan melontarkan sejumlah pertanyaan untuk bisa dijawab oleh pihak yang diwawancarai.
Bentuk-bentuk wawancara
Di bawah ini adalah beberapa bentuk wawancara yang perlu anda ketahui, yaitu:
- Bentuk wawancara berita yang dilaksanakan guna mencari bahan informasi untuk kebutuhan berita
- Bentuk wawancara dengan sejumlah pertanyaan yang sebelumnya sudah disiapkan terlebih dahulu
- Bentuk wawancara telepon yang mana wawancara tersebut dilaksanakan melalui pesawat telepon
- Bentuk wawancara pribadi
- Bentuk wawancara yang dilaksanakan dengan orang banyak
- Bentuk wawancara yang dilaksanakan secara mendesak atau dadakan
- Bentuk wawancara kelompok yang biasanya dilaksanakan oleh wartawan dalam jumlah yang cukup banyak untuk mewawancarai para pejabat, olahragawan, orang penting, dan lain sebagainya.
Sukses tidaknya pelaksanaan kegiatan wawancara di samping ditentukan oleh sikap dari wartawan itu sendiri, tentunya ditentukan oleh penampilan dan juga perilaku. Sikap wartawan yang baik rata-rata akan bisa mengundang simpati dan akan menjadikan suasana serta kondisi wawancara bisa berlangsung komunikatif dan juga cukup akrab. Kegiatan wawancara yang berjalan secara komunikasi beserta hidup tentunya sangat dipengaruhi oleh penguasaan permasalahan serta informasi yang berkaitan dengan materi dan juga topik perbincangan baik oleh pihak wartawan maupun oleh pihak narasumber.
Jenis-jenis wawancara
Apabila dilihat dari proses pelaksanaannya, kegiatan wawancara dibedakan menjadi tiga jenis, yakni:
1. Wawancara bebas
Di dalam pelaksanaan wawancara bebas, pihak pewawancara akan bebas memberikan pertanyaan kepada pihak responden, akan tetapi tentu wajib selalu memperhatikan bahwasanya pertanyaan tersebut selalu berkaitan dengan data-data yang hendak didapat. Apabila tidak hati-hati, seringkali arah dan topik pertanyaannya keluar dari topik pembahasan.
2. Wawancara terpimpin
Pada pelaksanaan wawancara terpimpin, pihak pewawancara tentunya telah dibekali dengan sejumlah pertanyaan yang sangat rinci dan lengkap yang nanti akan ditanyakan kepada narasumber.
3. Wawancara bebas dan terpimpin
Di dalam pelaksanaan wawancara bebas dan terpimpin, pihak pewawancara tentunya bisa mengkombinasikan kan proses wawancara bebas dengan proses wawancara terpimpin, di dalam proses pelaksanaan wawancara, tentunya pihak pewawancara telah membawa sejumlah pedoman mengenai apa saja yang nantinya bisa ditanyakan kepada narasumber secara garis besar.
Sikap yang wajib dimiliki oleh pihak pewawancara
Ketika sedang melaksanakan kegiatan wawancara, maka pihak pewawancara juga wajib untuk bisa membuat kondisi supaya tidak terlalu kaku sehingga pada akhirnya pihak responden atau pihak yang diwawancarai bisa menjawab sejumlah pertanyaan yang diajukan dengan rileks dan santai. Untuk itulah, sejumlah sikap yang wajib dimiliki oleh pihak pewawancara wajib diketahui bersama, yaitu:
1. Netral
Pihak pewawancara tidak boleh tidak setuju atau komentar terhadap segala macam informasi yang telah diutarakan oleh narasumber atau responden, disebabkan karena tugas dari seorang wawancara yaitu melakukan proses perekaman terhadap seluruh keterangan yang berasal dari narasumber atau responden, baik yang tidak menyenangkan atau yang menyenangkan.
2. Ramah
Pihak pewawancara juga harus bisa menciptakan kondisi dan suasana yang menarik minat dari pihak yang diwawancarai, narasumber atau responden.
3. Adil
Pihak wawancara harus mampu untuk memberikan perlakuan yang sama kepada seluruh responden. Pihak wawancara wajib untuk selalu sopan dan hormat kepada seluruh responden apapun kondisinya dan dimanapun keberadaannya.
4. Menghindari ketegangan
Pihak pewawancara wajib untuk bisa menghindari kondisi yang pegang, jangan sampai pihak responden atau narasumber sedang diuji atau dihakimi. Apabila kondisi atau suasana tegang muncul, maka pihak responden tentu boleh membatalkan pertemuan dan meminta kepada pihak pewawancara untuk membatalkan tulisannya. Pihak pewawancara tentunya wajib memiliki kemampuan untuk selalu mengendalikan kondisi serta situasi dari topik pembicaraan supaya tetap terarah.
Sekian penjabaran singkat tentang bentuk-bentuk wawancara yang bisa saya ulas pada posting singkat di kesempatan kali ini. Mudah-mudahan tulisan sederhana ini mampu memberikan tambahan wawasan serta informasi bagi pengunjung sekalian. Terima kasih dan selamat berkarya, semoga sukses.