Di dalam mengikuti tes wawancara atau interview, anda wajib mengindahkan etika wawancara kerja. Bisa dikatakan bahwa wawancara kerja adalah salah satu tahapan di mana anda telah berhasil lolos pada bagian seleksi di tahap sebelumnya. Pada umumnya, anda akan mengikuti sejumlah tahapan wawancara kerja. Biasanya dimulai dari wawancara kerja HRD dan wawancara kerja user. Disebabkan karena tahapan wawancara kerja merupakan bagian yang sangat penting guna menghantarkan anda untuk bisa diterima bekerja pada sebuah perusahaan, maka Mari kita patuhi sejumlah etika wawancara kerja.
Etika wawancara kerja
Apabila anda belum memahami secara mendetail apa saja etika interview atau wawancara kerja, maka pada bagian di bawah ini akan saya coba jabarkan beberapa macam etika wawancara kerja. Silahkan disimak.
1. Datang lebih awal di tempat interview atau wawancara kerja
Pada saat hendak mengikuti tes wawancara kerja, ketika Anda datang terlambat maka hal tersebut merupakan hal yang sangat sulit untuk ditoleransi oleh pihak pewawancara atau HRD. Akan tetapi, bukan disebabkan karena takut terlambat serta ingin mempersiapkan lebih matang Di mana anda datang 2 jam sebelum pelaksanaan wawancara dimulai serta melanjutkan untuk menunggu di lobi ataupun resepsionis.
Kondisi tersebut tentu akan menimbulkan gangguan pada saat HRD sedang menyelesaikan sejumlah hal sebelum mewawancarai anda. Oleh sebab itulah, waktu yang paling baik guna menemui pihak HRD yaitu 15 menit sebelum pelaksanaan wawancara kerja dimulai. Apalagi jika perusahaan yang akan anda datangi merupakan perusahaan yang cukup besar sehingga bisa memberikan waktu Kepada pihak resepsionis guna mempersiapkan ruangan khusus atau memanggil bagian HRD.
2. Bawalah kurikulum vitae atau CV yang telah dimasukkan ke dalam map
Walaupun anda sebenarnya telah mengirimkan kurikulum kita lewat email, kadangkala Ada sejumlah HRD yang meminta kurikulum vitae atau CV yang telah dicetak dengan cukup terapi. Silakan Anda usahakan untuk memasukkan CV ke dalam map untuk Diberikan kepada pihak HRD. Silakan Anda berikan kurikulum vitae beserta mapnya kepada pihak HRD atau pewawancara.
3. Bebaskan meja dari tas
Kadangkala, tanpa disadari, disebabkan karena kebiasaan, usahakan untuk tidak menaruh tas di atas meja. Menaruh tas di atas meja akan menunjukkan adanya sikap arogansi yang bisa dipastikan tidak akan disenangi oleh pihak HRD. Silahkan anda letakkan tas Anda pada kursi ataupun di bagian bawah meja.
4. Silakan duduk jika telah dipersilahkan
Ketika Anda memasuki ruangan, pastinya anda akan bersalaman dengan pihak HRD. Setelah pihak HRD mempersilahkan anda untuk duduk, silakan Anda duduk pada kursi yang sudah tersedia.
5. Tidak meletakkan handphone di atas meja
Merupakan salah satu etika yang kurang sopan ketika pada saat interview atau wawancara kerja menaruh handphone di atas meja. Kondisi tersebut menunjukkan bahwasanya anda sedang dalam posisi ditunggu oleh orang lain dan wawancara kerja tersebut bukanlah merupakan suatu kegiatan yang sangat penting bagi anda. Menaruh handphone diatas meja juga dapat menunjukan sifat intimidasi dan juga sikap yang pasif dan agresif dengan cara menunjukan sebuah kepentingan dan kuasa yang anda miliki.
6. Terlalu berlebihan di dalammemakai bahasa tangan
Bagi Anda yang sudah terbiasa memakai gerak atau bahasa tangan pada saat berbicara, Ketika anda sedang mengikuti wawancara kerja, Anda harus bisa untuk memastikan mengurangi intensitas gerakan tangan tersebut guna menghindari adanya sikap arogansi di depan pewawancara atau HRD.
7. Memastikan handphone sudah dalam kondisi diam
Supaya tidak mengganggu jalannya wawancara kerja, usahakan untuk mensetting handphone dalam kondisi diam ketika sudah sampai pada tempat wawancara kerja. Berusaha pula untuk tidak menggunakan handphone ketika sedang menunggu pihak pewawancara datang. Oleh sebab itulah, silahkan Anda persiapkan buku bacaan ketika sedang menunggu datangnya pihak HRD.
Demikianlah penjabaran singkat tentang etika wawancara kerja atau interview yang perlu Anda ketahui dan anda cermati sekaligus Anda laksanakan agar di dalam mengikuti tes wawancara kerja, pihak pewawancara atau HRD cukup tertarik dengan Anda sehingga pada akhirnya Anda bisa diterima bekerja pada perusahaan yang dilamar. Terima kasih dan selamat mencoba, semoga sukses.