Apa Itu Interview Kerja

Apa Itu Interview Kerja

Mungkin saja anda sudah sering kali mendengar istilah interview atau wawancara. Lantas, apa itu interview atau apa itu wawancara? Guna memberikan pemahaman kepada anda tentang istilah apa itu interview kerja, maka pada kesempatan yang baik ini saya akan mencoba untuk mengulas lebih mendalam tentang istilah apa itu interview atau apa itu wawancara.

Apa Itu Interview Kerja

Kata wawancara merupakan sebuah bentuk dari komunikasi verbal. Wawancara sangat mirip dengan percakapan dan memiliki tujuan untuk mendapatkan informasi. Wawancara atau interview merupakan salah satu instrumen pada proses penelitian yang berjalan lebih sistematis. Pada saat wawancara atau interview, pertanyaan serta jawaban yang diberikan oleh peserta dikerjakan dengan cara herbal.

Rata-rata, komunikasi tersebut dikerjakan dalam kondisi tatap muka, atau apabila terpaksa bisa dikerjakan melalui pesawat telepon.

Adapun hubungan yang dilakukan pada saat wawancara rata-rata memiliki sifat sementara atau temporary, yakni berlangsung pada jangka waktu tertentu dan selanjutnya akan diakhiri. Di dalam kegiatan wawancara, pihak yang dimintai informasi atau sumber data dikenal dengan istilah informan. Pihak pewawancara wajib untuk bisa membuat suasana menjadi lebih akrab, sehingga pihak informan bisa memberikan sejumlah keterangan yang diinginkan dengan sukarela.

Tujuan dan maksud dari interview atau wawancara

Sejumlah tujuan dan maksud pelaksanaan dari wawancara atau interview telah dikemukakan oleh Lincoin dan Guba yakni sebagai berikut:

  1. Mengkonstruksikan tentang diri seseorang, kegiatan, kejadian, perasaan, organisasi, tuntutan, motivasi, kepedulian serta yang lainnya.
  2. Merekonstruksi sejumlah kebulatan di atas sebagai salah satu hal yang dialami di waktu lampu, lalu memproyeksikan sejumlah kebulatan tersebut sebagai sesuatu yang sudah diharapkan untuk bisa dialami pada masa depan.
  3. Mengubah, memverifikasi serta meluaskan sejumlah informasi yang didapat dari informan atau orang lain
  4. Mengubah, memverifikasi serta memperluas konstruksi yang telah dikembangkan oleh pihak peneliti sebagai bagian dari pengecekan anggota.

Berbagai macam jenis interview atau wawancara

Di dalam melaksanakan kegiatan interview atau wawancara, pihak penelitian adanya panduan dan pedoman yang bisa berupa sejumlah daftar pertanyaan yang hendak ditanyakan kepada pihak informan. Intinya, mirip dengan angket, hanya saja jawaban dari sejumlah pertanyaan di dalam interview atau wawancara langsung ditulis oleh pihak pewawancara berdasarkan jawaban lisan yang sudah diberikan oleh pihak informan. Oleh sebab itu, dikenal sejumlah interview atau wawancara yang dikemukakan oleh Lincoin dan Guba, yakni sebagai berikut:

1. Jenis wawancara yang dilakukan oleh panel atau time

Yaitu sebuah wawancara yang dikerjakan oleh lebih dari satu orang, bisa dilakukan oleh dua orang maupun lebih terhadap orang yang diwawancarai tersebut.

2. Jenis wawancara tertutup

Yaitu salah satu jenis wawancara yang pada umumnya pihak informan tidak mengetahui maupun tidak menyadari bahwa hanya mereka sedang diwawancara guna kebutuhan khusus. Adapun bentuk dari wawancara tertutup tersebut akan menyinggung perasaan dari pihak informan, sehingga pada umumnya dihindari dalam proses penelitian.

3. Jenis wawancara terbuka

Yaitu salah satu jenis interview atau wawancara yang mana pihak informan sudah mengetahui dengan pasti bahwa mereka sedang diwawancara serta paham tentang maksud dan tujuan pelaksanaan wawancara tersebut

4. Jenis wawancara riwayat secara lisan

Yaitu jenis wawancara atau interview yang dilaksanakan kepada sejumlah orang yang sebelumnya sudah pernah membuat sejarah maupun sudah pernah membuat karya sosial, karya ilmiah, perdamaian, pembangunan dan lain sebagainya. Adapun tujuan pelaksanaan wawancara tersebut yaitu guna mengungkap adanya riwayat pekerjaan, riwayat hidup, pergaulan, ketekunan, kesenangan dan lain sebagainya.

5. Jenis wawancara terstruktur

Adalah salah satu jenis interview atau wawancara yang mana bagian pelakunya akan menetapkan secara mandiri sejumlah permasalahan serta sejumlah pertanyaan yang hendak diajukan kepada pihak informan. Tentunya, sebelum dilaksanakan kegiatan wawancara telah dibuatkan daftar pertanyaan yang sangat terstruktur dan urut. Pada jenis wawancara tersebut jarang sekali terdapat pertanyaan yang memiliki sifat probing atau pendalaman yang bisa mengarahkan pihak informan supaya tidak menyampaikan kebohongan.

6. Jenis wawancara tidak terstruktur

Yaitu salah satu jenis interview atau wawancara yang dipakai guna bisa menemukan sejumlah informasi yang tidak baku maupun informasi tunggal. Sejumlah pertanyaan di dalam wawancara tidak terstruktur tersebut tentunya tidak dibuat terlebih dahulu, namun hanya mengalir saja. Wawancara tersebut akan mengalir berdasarkan alur perpanjangan yang sudah dibuat sebelumnya.

Kelemahan dan keuntungan interview atau wawancara

Segala macam hal yang dikerjakan oleh manusia pastinya memiliki kelemahan dan keuntungan. Termasuk di dalamnya adalah kegiatan wawancara. Di bawah ini adalah sejumlah keuntungan serta kelemahan dari pelaksanaan wawancara.

Keuntungan kegiatan wawancara atau interview

Sejumlah keuntungan yang didapat dari pelaksanaan interview adalah sebagai berikut:

  1. Bisa mendapatkan sejumlah keterangan yang sedalam-dalamnya mengenai sebuah permasalahan, khususnya yang berkaitan dengan diri pribadi seseorang
  2. Pihak peneliti akan bisa secara cepat mendapatkan informasi yang diharapkan
  3. Pihak peneliti bisa memastikan bahwasannya pihak informan akan memberikan jawaban yang diinginkan
  4. Pihak peneliti akan selalu berupaya serta memastikan supaya sejumlah pertanyaan benar-benar bisa dipahami oleh pihak informan
  5. Kegiatan interview atau wawancara memungkinkan kondisi fleksibilitas di dalam cara bertanya
  6. Pihak pewawancara yang memiliki sensitifitas cukup tinggi bisa memberikan penilaian validitas jawaban dengan dasar pada nada, gerak-gerik, raut muka dari pihak informan.
  7. Sejumlah informasi yang didapat akan mudah dipercayai tingkat kebenarannya, disebabkan karena salah penafsiran bisa diperbaiki ketika kegiatan wawancara sedang berlangsung.
  8. Pihak informan akan lebih bersedia untuk mengungkapkan sejumlah keterangan dan tentunya lebih leluasa di dalam mengungkapkannya.

Kekurangan kegiatan wawancara atau interview

Selain keuntungan yang didapat pada pelaksanaan interview, interview tentunya juga mempunyai beberapa kelemahan. Berikut ini adalah sejumlah kelemahan dari wawancara atau interview:

  1. Kadangkala, ada juga jawaban verbal yang diragukan kevalidannya
  2. Pihak peneliti kadangkala tidak konstan keadaannya
  3. Jika kegiatan interview atau wawancara tidak dilaksanakan oleh pihak peneliti itu sendiri, maka akan didapat salah penafsiran dari pihak yang diberikan tugas guna melaksanakan kegiatan wawancara. Disamping itu, adanya karakteristik pribadi informal tidak akan bisa direkam oleh pihak peneliti itu sendiri.
  4. Banyak masalah serta kendala di dalam melakukan pengolahan hasil wawancara
  5. Belum terdapat sistem baku yang disediakan pada proses pencatatan hasil kegiatan wawancara, sehingga pihak peneliti memiliki kecenderungan untuk mengembangkan secara mandiri langkah pencatatan hasil dari wawancara
  6. Membutuhkan banyak tenaga, waktu, pikiran serta biaya
  7. Untuk menemui pihak informan tidaklah mudah, oleh sebab itu pihak peneliti harus bisa menyesuaikan dengan waktu yang dimiliki oleh informan. Kondisi tersebut disebabkan karena pihak pewawancara yang membutuhkan pihak informan bukan pihak informan yang membutuhkan pihak pewawancara.

Prosedur pelaksanaan wawancara atau interview

Pihak pewawancara wajib mempunyai perencanaan yang matang pada saat hendak melaksanakan wawancara di tempat tinggal pihak informan, sehingga tentunya bisa mendapatkan hasil yang terbaik. Oleh karena itu, ada sejumlah patokan maupun prosedur wawancara yang wajib untuk diperhatikan, yakni sebagai berikut:

  1. Lebih mengutamakan pihak informan yang memiliki tempat tinggal relatif lebih dekat
  2. Berkunjung ke tempat informan dengan waktu yang tepat
  3. Apabila pihak pewawancara tidak bisa bertemu dengan pihak informan, bisa mengusahakan untuk mendapatkan informasi kepada salah satu dari anggota keluarga maupun tetangganya mengenai kapan lagi bisa berkunjung ulang untuk bisa bertemu dengan pihak informan.
  4. Pihak pewawancara wajib untuk bijaksana di dalam membuat perjanjian maupun melaksanakan kunjungannya.
  5. Kunjungan yang dilakukan oleh pihak pewawancara sangat dianjurkan untuk dilaksanakan seorang diri.
  6. Di dalam melaksanakan kegiatan wawancara, pihak pewawancara harus berusaha supaya informan tidak bersama-sama dengan pihak lainnya supaya jawaban yang diberikan merupakan jawaban yang original serta tidak mendapat pengaruh dari pihak yang lainnya.

Sikap pewawancara

Di saat sedang melaksanakan wawancara, maka pihak pewawancara wajib mempunyai beberapa sikap di bawah ini:

  1. Netral, yaitu pewawancara tidak boleh memberikan reaksi apapun dan dalam bentuk apapun terhadap semua jawaban yang diberikan oleh pihak informan
  2. Adil, yaitu pihak pewawancara wajib untuk memperlakukan seluruh pihak informan tidak memihak dan sama, supaya informan mendapatkan rasa aman di dalam memberikan keterangan maupun jawabannya.
  3. Ramah pada saat wawancara, yaitu pihak pewawancara wajib untuk memiliki sikap yang wajar serta ramah, segar, tanpa dibuat-buat, menarik serta memiliki penampilan yang baik.
  4. Menghindari ketegangan, yakni pihak pewawancara harus bisa membuat kondisi serius tapi santai, sehingga bisa mereduksi atau menghilangkan kesan yang seolah-olah pihak informan sedang dalam tahap ujian, supaya informan merasa tidak tegang.

Demikianlah sejumlah penjabaran mengenai apa itu interview atau apa itu wawancara kerja. Cukup banyak hal-hal yang berkaitan dengan wawancara yang perlu dipahami oleh kita bersama sehingga tentunya kita bisa melaksanakan wawancara berdasarkan banyak penjabaran tentang interview atau wawancara baik itu wawancara kerja maupun wawancara penelitian. Intinya, antara wawancara penelitian dengan wawancara kerja tidaklah memiliki perbedaan cukup banyak, sehingga ada sejumlah hal di dalam wawancara penelitian yang bisa di terapkan pada wawancara kerja. Terima kasih dan selamat beraktifitas.

Tentang Admin

Penulis merupakan seorang pengajar di SMK sekaligus mendalami segala macam aspek Tes Psikotes. Dengan kemampuan yang dimilikinya, penulis sering diundang pada tes seleksi siswa maupun pegawai dan karyawan baru sebagai seorang Tester pada sesi Tes Psikotes untuk mengetahui kondisi psikotes dari masing-masing peserta tes. Berbekal dari sejumlah pengalaman, menulis ingin mencoba berbagi beragam hal tentang Tes Psikotes lewat artikel pada blog ini.

Check Also

Tips Masuk Kerja Dan Wawancara Untuk Lulusan SMA Dan SMK

Baru Lulus SMK? Ikuti Tips Masuk Kerja Dan Wawancara Untuk Lulusan SMA Dan SMK

Bekerja merupakan sebuah aktivitas yang dikerjakan oleh manusia supaya bisa mendapatkan penghasilan. Bekerja yang dilakukan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *